Just For Me

"jUst for me" bukan berarti aku ini egois dan tidak mau berbagi, karena aku menulis di blog ini sesuai apa yang aku mau.

Alessana " gaun Hitam "

Alessana

Bagian 4

Gaun Hitam


Suasana di kereta sangat sepi, aku tertidur dan menyandarkan kepalaku di bahu Cleon. Sebenernya tidak tertidur hanya memejamkan mataku saja, karena pikiran dan hatiku masih saja berdebat benarkah apa yang aku lakukan saat ini. Apa aku akan mampu menerima kenyataan yang ada bila nanti aku bertemu dengan nathan. Bagaimana kalau dia tidak menginginkan aku, dan aku benci memikirkan ini semua.

Sesuatu yang hangat menyentuh pipiku, dan aku tahu itu adalah tangan Cleon menghapus lembut air mata di pipiku. Tapi aku hanya bisa terdiam dan membisu dalam kepura-puraan untuk tetap terjaga, aku tidak mau berdebat dengan cleon.

” akhirnya sampai juga” kataku saat keluar dari pintu kereta. Ku lihat Cleon murung, ” Kau kenapa? Kau menyesal mengantarkan aku?” Cleon menarik nafas panjang dan menatapku dengan sorotan mata tidak seperti biasanya ” Maaf Alessana aku hanya bisa mengantarmu sampai sini. Aku harap kamu bisa jaga dirimu, jika nanti kau bertemu dengan Nathan, aku mohon jangan lupakan aku”. untuk pertama kalinya Cleon memelukku, aku tidak tahu perasaan apa yang berkecamuk dalam hatiku saat ini, kenapa aku merasa sakit mendengar kata-katanya, kenapa aku takut kehilangannya, perasaan ini sungguh tidak kumengerti. ” aku tidak akan pernah melupakanmu, karna kau adalah sahabat yang terbaik untukku” . ” Alessana aku hanya ingin kau tahu, kalau selama ini aku....”

tiba-tiba suara kereta api mengaburkan pendengaranku dan aku tidak tahu apa lanjutan kata yg barusan Cleon ucapkan. Cleon berlalu meninggalkan aku menuju loket pembelian karcis, aku hanya bisa memandangnya tanpa sempat mengatakan apapun.

Setibanya di Kota tempat tinggal Nathan, aku disambut hujan yang cukup deras. aku memutuskan untuk mencari tempat berteduh. Ku lihat diseberang jalan ada sebuah cafe yang cukup ramai dipadati pengunjung dan disebelahnya adalah toko bunga. Semakin aku mendekati cafe itu, aku merasa pernah kesini, tapi bagaimana mungkin, karena aku baru pertama kali menginjakan kaki di kota ini, atau ini hanya perasaan dejavu ku saja. Langkahku terhenti ketika melihat setangkai bunga lily tergeletak begitu saja di lapangan parkiran ini. Tiba-tiba aku teringat dengan mimpi di malam ulang tahunku, lapangan parkiran ini penuh dengan kerumunan orang dan disana ada tubuh tergeletak tak..... . ”tidak, ini tidak mungkin, ini hanya kebetulan” logikaku menyanggah semuanya.

Kuberanikan diriku masuk ke cafe itu dan memesan segelas soft drink, kupandangi orang-orang disekelilingku mencoba menebak-nebak apa yang sedang mereka pikirkan demi mengusir perasaan kesepianku ini. Tidak lama muncul seorang gadis kecil mumengenakan dress putih has anak-anak yang penuh dengan renda putih sambil membawa keranjang kecil yg penuh dengan bunga lily kemudian dia menarik kursi dan duduk diatasnya.

” kaka boleh kah aku duduk disni,,?? Sepertinya kaka pendatang baru ” tanyanya sopan.

Kupandangi wajah gadis kecil ini dengan penuh keheranan, ” silakan, saya memang baru pertama kali kesini, kalo boleh tahu apa yang sedang kamu lakukan disini..??”

” aku biasa berjualan bunga lily dan hari ini belum satupun terjual” jawabnya polos sambil memandangi keranjangnya. Aku pun membeli bunga lily . tidak ada salahnya membelinya itu bisa aku berikan ke ibunya Nathan,, tidak tau mengapa muncul ide seperti itu dalam pikiriranku. Kemudian aku iseng mencoba menanyakan alamat nathan.. konyol memang tanya pada anak yang masih berumur sekitar 8 tahunan ini. Tapi siapa sangka kalo ternyata dia tahu alamat nathan dan bahkan mereka bertetangga..

” Apakah kaka yang bernama Alessana...??” tanyanya sambil menatapku dalam seolah sedang menginvestigasiku..

” iya, aku Alessana.. darimana kau tau namaku? ” jawabku makin penasaran.

” semua orang bisa membaca pin yang tersemat di topi kaka Alessana love Nathan dan ka Nathan sering cerita, lebih baik kalo kaka mau ke rumah ka Nathan sekarang mumpung harinya sudah tak mendung lagi, kebetulan rumahku dekat dengannya dan dia sangat menyayangi ku setiap hari aku dibelikannya es krim ” ...

celotehnya sambil menggandeng tanganku menuntunku pergi meninggalkan cafe. Sepanjang perjalanan aku memikirkan perkataan gadis kecil tadi, dan tanpa ku sadari aku senyum senyum sendiri bahagia karena nathan masih mengingatku .

Aku sampai di sebuah rumah pagarnya begitu tinggi menjulang dengan halaman yang sangat luas seolah menggambarkan derajat dari pemilik rumah itu. Kemudian gadis kecil itu menatapku dari ujung rambut sampai kaki, aku tak mengerti kenapa dia seperti itu. ” apa kaka yakin akan menemui Nyonya Gaunt dengan pakain seperti ini...?? ”

Aku melihat pada diriku sendiri, rambut ku masih berantakan, bajuku kena siraman air hujan. ” kau benar,,, tapi siapa nyonya gaunt itu..??”

Dia menggeleng geleng kepalanya,.. seperti keheranan ” dia ibunya ka Nathan, kau ini aneh seperti itu aja kok g tau ”

Dia mengjakku ke rumahnya,., yg tidak jauh dari tempat Nathan untuk membersihkan diriku dan berganti pakaian. Tapi aku mau pakai apa.. sedangkan aku tidak bawa baju ganti hanya gaun hitam pemberian ulang tahun terakhirku dari Nathan. Tapi pantaskah aku memakainya karena gaun hitam ini lebih cocok dibawa ke pemakaman daripada untuk menemui seseorang pikirku. Aku sudah tidak ada pilihan lagi maka aku putuskan untuk memakainya.

Aku kembali lagi kerumah nathan kali ini aku tidak ditemani oleh gadis kecil itu, aku mencoba membuka pintu gerbang rumahnya dan ternyata tidak dikunci akupun tidak menemui satu orangpun disini,, bagaimana bisa rumah sebesar ini tidak ada penghuninya.. dan ceroboh sekali mengapa gerbang tidak dikunci bisa saja ada orang yang berniat jahat masuk kan. Bulu kuduku meremang memasuki halaman yang begitu luasnya tapi aku tetap beranikan diriku.. aneh suasana diluar begitu ramai tetapi kenapa rumah ini sangat sepi aku tidak bisa membayangkan bila aku ada dalam rumah ini. Ahirnya aku sampai di depan pintu aku memencet bell rumah tidak lama aku mendengar suara derap langkah kaki yang beradu dengan lantai perlahan tapi pasti membuka pintu rumah. Seorang wanita separuh baya mengenakan baju serba hitam mucul dari balik pintu wajahnya begitu halus dan rupawan matanya seperti batu topaz, dari situ aku tahu kalo nathan mewarisi mata yang indah dari ibunya, aku beranikan diriku untuk menyapanya. ” selamat sore tante” sapaku sambil memberikan rangkaian bunga lily yang aku beli tadi. ” selamat sore alessana, bunga yang sangat indah” . Darimana dia tahu namaku, sebelumnya aku belum pernah bertemu dengannya, namun dalam hatiku puas karena dia mengenaliku berarti paling tidak Nathan telah menceritakan tentang aku kepada Ibunya. ” Kau Alessana kan ? ” pertanyaan itu membuyarkan pikiranku. ” iya tante saya alessana ” sambil menyunggingkan senyuman termanisku, mungkin ...

Beliau mengajakku masuk ke rumahnya sambil sedikit bercerita tentang Nathan ” Aku memang belum pernah bertemu denganmu, tapi setiap hari aku selalu melihat fotomu di kamar Nathan dan dia selalu bercerita tentangmu”

Hatiku sungguh sangat bangga mendengar kata seperti itu.

Karena terbuai oleh cerita cerita dari beliau aku hampir lupa tujuanku datang kesini, ” tante bolehkah saya tau dimana Nathan sekarang, sebab sudah lama aku tidak mendengar kabar darinya” . Mimik muka ibu separuh baya itu berubah menjadi sendu mata yang seindah batu topaz itupun mulai berkaca-kaca, hatiku semakin bingung. ” Maaf tante, apa pertanyaan saya salah ...?? ”

Tanpa banyak kata beliau langsung memluk erat tubuhku.

” Kau akan tau nanti, sekarang ikut tante ” aku pun menurut saja beliau mengajakku ke mobil menuju ke suatu tempat yang entah dimana aku tak tau.

Pikiran skeptisku mulai muncul beradu dengan argumen argumen yang masih mentah ingin ku bertanya tapi tak kuasa bibir ini berucap. Aku terdiam dalam kesunyian memandang lekat lekat wajah ibu separuh baya mengenakan pakain serba hitam dan di kursi penumpang ku lihat rangkain bunga yang biasa ditaruh disebuah pemakaman. Aku tak berani berpikir terlalu jauh mungkin sebelum aku datang dia tadi mau mengunjungi makam kerabatnya .

Tapi, mobil berhenti didepan pintu gerbang pintunya menjulang hitam pekat sungguh seram, ini adalah pemakaman.. aku mundur satu langkah dari tempatku berdiri menolak ajakan tante ” ini pemakaman, kenapa tante bawa aku kesini...?? ” .. ” kau akan tau nanti setelah masuk ”

Aku menurut saja kemudian kita berhenti disebuah makam aku tak tau makam siapa ini sebab nisan itu tertutup dedaunan yang mengering. ” makam siapa ini tante..?? ” wanita separuh baya itu hanya terdiam dan menaruh rangkain bunga diatasnya membersihkan makam itu dari dedaunan kering yang menutupinya. Aku pun turut membantu membersihkan karena aku penasaran makam siapa ku sapu dedaunan yang menutupi nisan itu ternyata nisan itu bertuliskan ” Lionel Nathan Meyer ”

” tidak tante,, apa ini, katakan tante kalau itu bukan Nathanku...”

air mata sudah tak bisa kutahan lagi namun tante hanya bisa memeluk dan menenangkan aku. Aku masih tidak percaya dengan semua ini dia tidak mungkin pergi secepat ini . ”Alessana aku harap kamu bisa terima ini semua, Malam diwaktu ulangtahunmu dia memaksakan kekotamu, tapi karena tante memintanya untuk pulang dia langsung buru-buru pulang dan kecelakaan tak ter elakan lagi . tante merasa sangat bersalah seandainya tante tidak membuat dia panik mungkin dia masih disni bersama kita, maafkan tante Alessana ”

aku tak mampu bicara apa apa lagi aku hanya terduduk lemas di depan makam orang yang paling aku sayangi. ” mari kita pulang Alessana sepertinya sebentar lagi akan turun hujan ” ajak nya

” Aku masih ingin sendiri tante, tolong tinggalkan saya disini malam ini aku jg mau pulang temanku reywina sudah menungguku di stasiun jam 6 sore” kataku berbohong, karena seandainya aku katakan sebenarnya mungkin tante tidak akan meninggalkan aku disini sendiri sedangkan aku saat ini hanya ingin sendiri. Langitpun seakan mengisyaratkan hati ini mendung menghitam dan hujan deras aku tidak pedulikan itu semua seperti mati rasa, aku benci dengan gaun hitam ini, aku benci dengan semua ini, dalam suasan gelap seperti ini aku tidak pedulikan cacing perutku yang sudah meronta ronta seperti melilit semua ususku karena dari pagi aku tidak makan apapun, kepalaku mulai pusing dan lemas menjalar ke seluruh tubuhku tidak banyak yang bisa kulakukan hanya tertidur diatas makam Nathan. Tak lama keluar pusaran cahaya yang sangat menyilaukan mataku dari atas makam kuliha satu sosok malaikat tak bersayap begitu tampan dan bersih dia Nathan, apa aku mimpi atau ini hanya halusinasi dari alam bawah sadarku atau mungkin aku ini sudah tiada karena aku sudah tak dapat merasa apakah aku masih menapak di sebuah planet yang dinamakan bumi tapi aku tak peduli aku tak mau kehilangan bayangannya, bayangan itu hanya tersenyum padaku tak mengucapkan sepatahkatapun namun dia merentangkan tangannya untukku.

Sungguh hangat dalam pelukannya aku tidak mau kehilangan ini semua,.

******* T A M A T *******

Read More..

Pulau Socotra

PULAU SOCOTRA










Banyak pulau yang aneh dan eksotis dimuka bumi ini. Banyak pula pulau yang menampilkan sejuta keindahan alam sehingga mampu menarik jutaan orang untuk berwisata kesana. Akan tetapi hanya ada satu pulau di dunia ini yang mampu menampilkan segala keindahan, keunikan eksotisme, dan menyimpan sejuta misteri yaitu Pulau Socotra.

























































Nama socotra memang sangat populer sebagai pulau teraneh di planet bumi ini. Socotra atau Suqutra dalam bahasa Arab, berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ”pulau Kebahagiaan” adalah seb

uah pulau kecil yang terletak di Samudera Hindia .Pulau yang termasuk ke Provinsi Hadramaut, Republik Yaman. Berada sekitar 380 km ke arah selatan jazirah Arab.

Jika dilihat dari tampilan pantainya sebenarnya tak jauh berbeda dengan pantai-pantai yang di pulau lain di seluruh dunia. Pantainya indah dengan pemandangan pasir putih berpadu dengan birunya air samudra Hidia, Yang menjadikan socotra unik, aneh, dan pernuh misteri adalah kehadiran sejumlah tanaman di pulau tersebut..

Sepertiga tanaman yang hidupp di socotra masuk kategori Flora Endemis atau yang hanya ditemukan di pulau tersebut. Konon ada beberapa varietas tanaman yang diprediksi berusia 20 juta tahun.




























Salah satu tanaman paling menonjol adalah pohon Darah Naga (Dracaena Cinnabari), yang jika dilihat dari jarak jauh akan tampak aneh, mirip payung. Disebut pohon darah naga karena menurut kepercayaan lama setempat getah merah yang keluar dari pohon tersebut merupakan darah naga pada zaman dulu,














Sayangnya, segala keindahan, keunikan dan misteri Socotra tak bisa dinikmati oleh sembarangan orang, Dengan statusnya sebagai pulau paling aneh dan terancam oleh kepunahan , UNESCO pun menetapkan socotra sebagai salah satu pulau yang dilindungi dan tidak boleh dijadikan tujuan wisata. Tidaklah heran jika di pulau tersebut nyaris tak ada pembangunan fisik atau promosi wisata. Infrastruktur jalan pun sangat terbatas dan satu-satunya jalanan yang ada disana baru dibangun sekitar 2 tahun yg lalu. Itu pun konon setelah melewati tarik ulur yang alot antara pemerintah republik Yaman dan UNESCO.

Begitu pula dengan hotel, sengaja ditiadakan, tujuannya jelas agar tak seorangpun turis datang atau betah tinggal di Socotra jadi tampaknya socotra memang bukan untuk dinikmati, tetapi sebuah warisan alam yang harus dilestarikan.




Sumber: http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=11551

http://www.googleimage.com


Read More..

ALESSANA

Bagian 3

Satu malam di restoran

Keringat mengalir membasahi pelipis, kubuka mata perlahan dan ku lihat guling disisiku. Nathan masih hadir dalam mimpiku bahkan di siang hari seperti ini. Aku mencintai dan merindukannya. Sial! Aku merasa sangat kacau. Sejenak aku lirik potret kami berdua waktu liburan tahun lalu, semua terasa indah. Aku bergerak menuju meja belajar, kupandangi sebuah replika motogp Honda RC211V milik rider Sete Gibernau yang pernah diberikan nathan kepadaku. Nathan. Ia inspirasi untukku mengajarkan banyak hal yang berharga dalam duniaku, dan membuatku paham akan arti sebuah kehadiran dalam kehidupan. Namun ia ”pergi” bahkan di bulan kelahiranku, meninggalkanku, begitu saja sama seperti kedatangannya yang tiba-tiba dalam hidupku dan tak pernah kuperhitungkan sebelumnya.

Aku berjalan menuju garasi, lalu menengok ketika tahu Ibuku mengikutiku. ”Alesana? Kau mau kemana? Ke taman dan mengharap dia ada disana ? ”

Aku menggeleng sambil membuka pintu mobil ”Aku hanya ingin makan malam di luar saat ini. Lagi pula aku sudah mengunjungi taman sore tadi sepulang sekolah”

Hampir setiap hari selama 6 bulan aku memang selalu mendatangi taman kota berharap Nathan akan muncul disana, walaupun aku tahu itu hanya mimpi. Aku tidak tahu harus mencarinya kemana, tidak ada nomor telpon yang bisa aku hubungi dan aku tidak mengenal satu pun teman dia disana. Satu satunya yang kupunya adalah alamat orangtuanya itupun sangat jauh butuh waktu 1 hari penuh untuk mencapainya. Hatiku semakin kacau jika harus mengingat ini semua, perasaan kebas menjalari seluruh tubuhku, aku menyesali kenapa aku tidak bisa melakukan apa apa disini. Ku kemudikan mobilku menuju jalan raya besar. Salah satu restoran disana milik sahabatku Cleon.

Setibanya di parkiran restoran itu, kulihat Cleon sudah menungguku di depan pintu utama, dia tersenyum manis dengan gaya khasnya menarik-narik rambut bagian belakang agar tetap berdiri. Ia menemaniku duduk di meja yang langsung menghadap ke jalan raya ” bagaimana pentas teatermu kemarin? Maaf aku tidak bisa datang karena jadwal kuliahku yang padat, dan sebagai gantinya aku traktir kau hari ini” sambil menyodorkan menu makanan kepadaku. ”tidak terlalu buruk, thanks tapi hari ini aku tidak ingin makan apa-apa, aku hanya perlu sedikit bantuanmu” jawabku dengan muka sedikit memelas. Cleon memandangku lurus mencoba menebak apa yang aku pikirkan ” kau merencanakan sesuatu..??

Aku menghela nafas panjang, biarpun aku sudah bermain teater dan sudah melakoni berbagai karakter tapi aku tidak bisa membohongi cleon sedikitpun, dia langsung bisa membaca pikiranku. ” ayahku mendapatkan voucher berlibur dari kantor ke Bangkok untuk dua orang, sudah pasti ibu akan ikut bersamanya dan aku akan punya banyak waktu untuk mencari Nathan. Aku sudah memikirkan ini jauh-jauh hari begitu ada kesemptan aku akan ke rumah orangtuanya”

Cleon mengerutkan keningnya seolah tidak percaya dengan apa yang baru dia dengar ”apa kau sadar dengan apa yang baru kamu katakan..?? rumah orangtua Nathan sangat jauh dari sini kita perlu seharian penuh”

”aku sangat sadar, kamu pikir untuk apa selama ini aku main teater dan bekerja paruh waktu, itu semua demi menambah uang tabungan aku. Dan aku mohon ketika orangtuaku tanya nanti tolong bilang aku baik baik saja dirumah. Kamu mau melakukannya untukku..?? ”

”Aku tidak yakin” jawab Cleon dengan ragu

” aku pikir kamu sudah bisa melupakannya, dengan apa kau akan kesana? Aku bisa membantumu tapi aku juga punya permintaan ” kali ini nada suaranya Cleon berubah, seperti ada kekecewaan dalam dirinya.

” Aku tidak akan tenang selama aku belum mendapatkan penjelasan apapun, aku bosan menebak-nebak, kenapa dia meninggalkan aku tanpa aku tahu alasannya, aku sangat tersiksa dengan perasaan ini, sudah kuputuskan setelah mengantar ayah dan ibu ke bandara aku langsung pergi naik keretaapi, karena aku tidak mungkin mengendarai mobil kesana, aku tidak punya surat ijin mengemudi, dan speedometer tidak bisa dibohongi. Apapun syaratnya, aku akan lakukan selama itu tidak merugikan aku”

Cleon masih saja menatapku, aku tidak mampu untuk menatapnya, aku merasa sudah mengecewakan dia, tapi ini adalah pilihanku

” Kau memang egois dan keras kepala Alessana..”

Nathan berdiri dan menatapku dengan ekspresi muka yang tidak dapat aku mengerti, dia memandang jauh ke jalan namun tatapannya kosong, aku mengikuti di belakangnya

Dia berbalik ke arahku dan menatapku lekat lekat ” aku akan membantumu tapi aku harus ikut denganmu ke sana dan kau tidak bisa menolakku”

Lalu dia tersenyum, aku sungguh sangat beruntung mempunyai sahabat sekaligus kaka buatku, walaupun aku tahu senyum itu dipaksakan, tapi setidaknya dia tidak marah padaku.

Read More..

About this blog

Blog ini sengaja dibuatuntuk belajar menjadi wartawanbagi diri sendiri makany gw kasih judul just for me,,mualailah menulis dari hal yang terkecil..

chating


ShoutMix chat widget

Pengikut

Powered By Blogger

welcome

selamat datang di blog saya yang sederhana
thanks dah mahu berkunjung, jangan lupa kasih komentar ya,,,!!